[Share] Analisa Teknik SEO di Tengah Badai Algoritma Google

Hallo all,

Mengingat badai algo Google terus berkelanjutan dengan terus di updatenya Panda, Penguin, dll, maka ane coba iseng-iseng di bulan Ramadhan ini untuk berbagi tentang implementasi SEO diblog/website. Kita tahu semenjak keluarnya algo Panda dan Penguin, posisi ranking di Google jadi geger alias banyak yang berubah drastis. Website yang dulunya jadi raja bisa ngedrop begitu aja. Begitu juga website yang sebelumnya tidak terekspos, saat ini bisa jadi raja yang baru

Saking penasarannya, ane coba pelajarin dan analisa secara berkala mengenai perkembangan ini hingga update terbaru algo Panda 18 Juli kemarin. Ane coba buat thread tentang analisa teknik SEO yang sebisa mungkin Google-friendly dan menghindari penalti dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tentunya ane butuh satu website buat dianalisa, ini dia nih rekapannya:

Objek Analisa:
Analisa ini ane cobain ke salah satu perusahaan lokal yang bergerak di bidang online e-commerce dan udah ane pantau dalam beberapa bulan terakhir. Objek spesifik yang ane pilih adalah salah satu webpage mereka yang kebetulan masih baru (kurang dari 3 minggu).

Lama pengamatan: 24 Juli - 31 Juli

Kenapa ane milih website ini:
Karena ane penasaran dengan tingkat visibility websitenya yang cukup kuat di Google sampai saat ini, padahal ini termasuk website baru. Untuk SERP keywordsnya juga bukan hanya masuk page 1, tapi ada beberapa keywords yang menempati posisi 1 (Mantab!). Selain itu, webpage baru mereka yang tadinya ga ada di SERP, bisa menyodok ke halaman 1 Google hanya dalam waktu 2 minggu.

Kenapa memilih perusahaan yang hanya bergerak di bidang online?
Karena mereka pastinya akan berusaha menerapkan strategi SEO yang seefektif mungkin dengan resiko yang seminimal mungkin untuk kelangsungan usaha mereka dalam jangka panjang.

Tujuan:
Agar dari hasil analisa ini kita bisa coba tiru dan “improve” menjadi lebih baik lagi hasilnya bagi blog/web kita sendiri. Yang paling penting lagi, kita bisa terhindar dari ancaman penaltinya Google, jadi bawaannya ga was-was terus menerus

Siapa ane:
Ane hanya seorang nubie yang mulai ngegelutin dunia SEO dari 2008, dan alhamdulilah bisa dapetin klien offline baik individu maupun perusahaan lokal. Untuk perusahaan, sejauh ini udah membantu beberapa perusahaan lokal dengan cakupan pasar lokal dan internasional. Goal ane ke depan di dunia SEO sih ga muluk-muluk, cuma mau bangun SEO consultant firm terbaik se-Indonesia.

Baeklah, langsung dimulai aja ya. Untuk analisanya ane mulai dari segi On-page dulu, karena On-page itu ibaratnya pondasi awal dari suatu blog/website untuk bermain SEO. Setelah on-pagenya bagus, baru kita sempurnain dengan teknik-teknik off-page.

Analisa SEO On-Page
Umur page: kurang lebih 2 minggu
Dari mana ane tahu? Kebetulan ane suka browsing ke websitenya dan cukup rutin. Ini juga gara-gara penasaran banget, kali aja ada nemu kelemahan dari sisi manteb yang udah keliatan selama ini. Oleh karena itu, ane mulai menganalisa semampunya di halaman baru website yang kemungkinan dibuat untuk naekin trafik webnya yang berujung ke tingkat konversi penjualan atau goal lainnya.

Berikut bagian-bagian yang ane analisa di On-Page mereka mulai dari awal:

1. Judul
Komposisinya menurut ane udah lengkap dan tepat. Kenapa? karena elemen dasar ada semua dan nyambung sama layanan mereka. Elemen dasarnya:
- Ada Brand keyword dari layanan yang ditawarkan
- Brand Website itu sendiri juga jelas
- Judul page-nya juga mengandung kata-kata yang menggambarkan layanan di webpage.

Contohnya:
Keyword 1+stemming words+ kata nilai tambah +phrase keywords 2-3+ kata nilai tambah +brand

Susunannya bisa dikreasikan sesuai keinginan masing-masing. Jadi sesuai selera aja, dan yang penting tetap perhatikan tiap bagiannya.

2. Deskripsi:
Deskripsi berfungsi sebagai penjelas dari judul tadi. Jadi tidak hanya menyisipkan keywords untuk segi SEO, tapi sepertinya lebih ke segi CTR halaman tersebut dengan penggunaan unsur copywriting didalamnya. Menurut ane, deskripsi di website ini udah OK. Deskripsi menjadi penjelas dari judulnya, dan sekaligus jawaban atas masalah yang dicari oleh calon konsumennya.

3. URL: mengandung brand keyword (produk)
Membantu pondasi SEO, walaupun memang porsinya udah mulai dikurangi sama Google.

4. Penggunaan Heading (H1&H2):

H1-nya menggambarkan fungsi layanannya dengan memberikan tambahan esensi dari layanan tersebut dengan jelas, ringkas tanpa melenceng dari maksud.

Soal tambahan esensi ini, gampang aja. Misalnya kita mau nawarin produk berupa baju, bisa deh tuh gunain kata-kata seperti: murah, berkualitas, original, dll, pokoknya yang mengandung nilai tambah bagi produk itu. Tapi jangan berlebihan.

Jadi, kalimat di H1 sebisa mungkin menjadi wakil dari tujuan halaman yang di buat.

H2: Exact atau Phrase Keywords Produk
Komposisi: penggunaan Brand keyword/produk ini bisa digunakan dan tentunya cocok dengan topik utama dari webpage.

5. Keyword Density

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/density.png

Untuk tool keyword density ini ane demen cek pake SEOCentro, karena hasilnya detail dan akurat. Nah, setelah dilihat pake tool itu, hasil dari keyword density halaman baru tersebut sudah Ok. OK-nya adalah tingkat keyword density di dalam konten tidak over-optimized, dan yang paling tinggi densitynya adalah 3,33% (Total kata didalam konten kurang lebih 1806).

6. Link:
Untuk komposisi link ini adalah yang terdapat di webpage tersebut. Dan berikut ini faktor-faktor yang diterapkan di webpage tersebut:

1. Tidak ada “self link” di dalam konten
2. Ada beberapa internal links kehalaman lain yang berhubungan dengan konten webpage.
3. Tidak ada penggunaan bold atau italic untuk target keywords,

Kesimpulan: Konten halaman terlihat natural, dan tidak over-optimized. Jadi konten tidak hanya ditujukan bagi Search engine tapi juga lebih ke pengunjung webpage. Ini penting karena yang menjadi tujuan kita adalah pengunjung/potensial konsumen.

7. Unsur Plagiat
Kontennya 100% original. Dan si mbah Google pasti hehe.
Berikut adalah hasil dari Copyscape webpage:

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/copyscape.jpg

Nah ini hasil lengkap untuk analisa SEO on-page dari ane di webpage baru mereka. Untuk kelanjutannya, ane bakalan share analisa SEO off-page dan cara penerapan tekniknya itu sendiri yang sesuai dengan kemauan search engine, khususnya Google. Bagaimana tanggapan agan dan mastah-mastah di sini? Monggo di share dan masukannya agar jadi topik yang hangat untuk kemajuan SEO di Indonesia.


Oh ya, kalo sekiranya thread ini bermanfaat monggo di kasih Like ya masgan dan mastah, juga bantu diskusi tentang pengalamannya biar bisa saling berbagi. Thanks

 

Setelah membahas aspek on-pagenya, sekarang waktunya ane masuk ke off page. Monggo disimak ya gan dan mastah:

Analisa SEO Off-Page
Setelah menganalisa pondasi webpagenya, maka sekarang waktunya ane masuk ke bagian SEO Off-pagenya. Tapi sebelum merujuk ke webpage baru itu, ane mau kasih gambaran dulu tentang website secara keseluruhan, jadi kita tahu history website dan bentuk gambaran SEO off-pagenya.

1. Website secara Keseluruhan
Untuk mengetahui strategi link buildingnya ane coba cek pake tool Ahrefs, dan berikut hasil pantauan Ahrefs secara keseluruhan.

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/backlinkoverview.png

Backlink overview

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/backlinkoverview1.png

Oh ya, untuk penelusuran hasil backlink terbarunya ga ane tampilin untuk alasan “Privacy”. Tapi ane akan share apa yang ane tahu dari hasil tangkepan tool Ahrefs ini. Berikut analisanya:
1. Penggunaan anchor cukup bervariasi dan tidak berpatokan sama keywords utama. Ini menurut ane udah bagus, karena sesuai dengan yang di inginkan oleh Google.
2. Ada unsur longtail keywords di anchor textnya. Penggunaan ini cocok untuk diversifikasi keywords dan memperluas jangkauan pencarian di search engine.
3. Penggunaan anchor dilakukan dengan format:

- Main keywords/Longtail keywords
- Main keywords/Longtail keywords+Brand+Nilai tambah+Stemming words
- Main keywords/Longtail keywords+Stemming words+Nilai tambah+Brand
- Main keywords/Longtail keywords+Brand

Bentuk susunan anchor diatas merupakan bagian dari diversifikasi anchors. Di sini ada dua sisi, yang pertama untuk memperkuat visibility di search engine berdasarkan keywords yang ditarget, dan yang kedua adalah untuk memperkuat brand webpage itu sendiri baik untuk search engine maupun potensial konsumen.

Oh iya, stemming ini adalah kata-kata yang tidak dianggap/dihapus dalam algoritma search engine berdasarkan database yang dimilikinya. Jadi kalo agan memakai kata stemming diantara anchor, itu bisa dianggap tidak ada oleh search engine, karena memiliki unsur synonym yang sama dengan kata lain di databasenya. Untuk bahasa Indonesia penggunaan stemming ini bisa terlihat dikata-kata yang mengandung imbuhan. Tujuannya lebih ke user friendly, jadi anchor lebih nge-blend didalam artikel dan sebisa mungkin dapat menarik unsur CTR. Untuk model format anchor yang digunakan ini selalu berbeda-beda, tidak selalu sama untuk backlink di satu URL, dan porsi anchor backlinknya sebagian besar menggunakan format ke 2–4.

4. Mayoritas backlink adalah dari contextual
5. Kalo dilihat statistik keseluruhannya, backlink yang bersifat sitewide sangat kecil jumlahnya
6. Backlink no follow ternyata lebih dominan dibandingkan dengan do follow. Hal ini sesuai dengan riset searchmetrics yang menyatakan bahwa no follow saat ini memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan do follow.
7. Penggunaan social medianya cukup kuat di platform G+, FB, dan Twitter
8. Penggunaan image selalu disertai alt image, yang pastinya dapat membantu effort SEOnya
9. Penggunaan TLD cukup bervariasi, walaupun masih didominasi dengan ekstensi .com
10. Ada unsur backlink dari Edu dan Gov (contextual – no follow). Ini adalah super backlink yang tentunya akan nge-boost ranking website di search engine.
11. Ada kesan penurunan intensitas link building untuk bulan Juli, mungkin bisa menjadi salah satu bayangan juga kalo link building ga perlu terlalu over dan bisa lebih di atur ritmenya.

2. Webpage baru
Untuk backlink dari webpage barunya sendiri untuk saat ini belum ketangkep sama Ahrefs. Mungkin karena masih baru jadi belum sempat di “datengin” Cara nyiasatinnya gampang aja. Ane coba googling dengan format:

Main keywords+brand

Dan beberapa format pencarian lain yang mirip-mirip dengan model diatas. Ane ketemu beberapa backlink yang masih baru, mulai dari 1 minggu yang lalu hingga paling baru kemarin. Jumlahnya ga banyak, kurang lebih 15 backlink. Mayoritas backlink berbentuk contextual dari blog Indo, dan dari Inggris hanya 6 backlink yaitu blog, social bookmark, dan Press Release.

Untuk blog, tiap konten rata-rata hanya mengandung 1 backlink, dan backlinknya tersebar dari IP yang berbeda-beda, DA yang cukup baik, dan Alexa yang bagus. Mayoritas homepage URL memiliki PR yang bervariasi, dan sebagian kecil tidak ber-PR. Berikut beberapa contoh statistik dari backlinknya:

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/backlinkstatistik.png

Kalo ane lihat juga, semua backlink memang relevan dengan niche websitenya, dan untuk modelnya campuran antara link di dalam konten dan author bio (guest post).

Mereka sepertinya tidak fokus untuk menembak target keywords, tapi lebih ke spread penggunaan keywords (keywords diversity), ditambah dengan penguatan brand diantara anchor yang dipakainya. Hal ini sesuai dengan keinginan algo Google saat ini untuk lebih mendiversifikasi penggunaan anchor text. Untuk Link velocity-nya juga cukup diatur ritmenya, jadi terkesan rutin dan tidak dibuat-buat.

Abis ini ane rekapin hasil implementasinya ya gan. Thanks

 

Berikut ini hasil implementasi dari webpage tersebut:

Hasil Implementasi SEO
Dari semua penerapan teknik SEO yang ane analisa diatas, berikut ini hasil SERPnya. Keywordsnya ane coba mix dari kata-kata di keyword density+kemungkinan besar kata yang pengunjung gunakan:

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/serp1.png

Ane cek pake Cuterank Pro dan mulai tracking dari tanggal 24 Juli 2013 hingga terakhir update 31 Juli 2013. Dari gambar SERP tersebut, sebagian keywords baru muncul di 10 besar SERP. Indikasinya dari SERP yang sebelumnya berada dibawah 100 (Previous 0), kemudian pas tanggal 31 Juli ane cek langsung menyodok ke atas. Berikut ini tampilan dari salah satu progress SERPnya:

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/rank1.png

Dengan hasil seperti ini, berarti mereka menggunakan teknik SEO yang memang ampuh namun tetap sesuai dengan peraturan search engine.

Bagaimana dengan tingkat kompetisi untuk keyword diatas? Dibawah ini gambaran dari SEO Quake untuk 5 posisi pertama:

Spoiler

i1137.photobucket.com/albums/n501/wandry1/seoquake.png

Dari gambar diatas, kita dapat melihat kalo tingkat kompetisinya cukup tinggi. Kompetitor lain memiliki statistik yang lebih unggul, baik dari segi PR, index site, backlink, dan Alexa. Untuk posisi no. 2 dan 3 ditempati oleh Wikipedia (Indonesia dan Inggris).

 

Akhirnya ane masuk ke rekapan teknik SEO yang digunakan

Garis Besar Teknik SEO dari hasil analisa

Dari analisa diatas yang udah panjang x lebar, ane coba buat garis besar urutan teknik SEO yang diterapkan untuk webpage baru. Tentu juga bisa dipake untuk homepage dan webpage yang sudah lama. Berikut ini gambarannya:

SEO Onpage
1. Riset “profitable keywords” sesuai dengan niche agan.
Untuk alternatif bisa cek di Google display planner, untuk mendapatkan ide keywords, baik dari “keyword ideas” atau “Ad Group Ideas”. Ane anggap agan di sini udah pada tahu hehe.

2. Buat Konten
Faktor yang dipertimbangkan adalah original, menarik untuk dibaca, dan buat dengan SEO optimized content. Perhatiin juga peraturannya si mbah, jangan sampai over-optimized.

3. Indexing
Index halaman baru bisa melalui Google Webmaster Tool, atau menunggu secara natural. Bisa juga dibantu dengan submit URL ke top social bookmark.

SEO Off Page
Jika sudah terindex, maka SEO off pagenya bisa dimulai dengan:
1. Social bookmark
Untuk bookmark ini ga perlu mass submit, cukup ke populer bookmark aja. Sebisa mungkin jangan pake tool, untuk menghindari unsur plagiat dari hasil spin syntax. Kalopun mau pake tool submitnya, baiknya gunakan multi-level spin syntax.

2. Press Release
Untuk press release ini ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Tapi pasti kalo yang berbayar lebih bagus dan kredibel. Untuk yang gratis bisa search dengan:

free press release sites
list of free press release
free press release submission

Agan juga bisa coba kreasi lainnya. Sedangkan untuk yang bayar ini harga dan modelnya bervariasi. Ada yang hanya submit ke 1 PR populer, ada juga Paid submission service. Untuk mendapatkan harga yang terjangkau bisa search di forum-forum, termasuk Ads-id tercinta atau Micro gig websites.

3. Relevan Guest Post
Sambil nunggu bookmark dan press release ke index, kita bisa mulai “hunting” guest post yang se-niche. Ini cukup makan waktu, dan pastinya bikin males hehehe. Kalo udah ketemu blog-blog yang seniche, langsung kontak aja webmasternya, dan yakinin kalo agan akan kasih kontribusi via artikel untuk pengunjung blognya (butuh kesabaran).

+backlink gratis, relevan backlink, terlihat natural, backlink berkualitas (tergantung agan yang pilih), IP diversity, menambah relasi dengan blogger lain, meningkatkan brand acknowledgment
- biasanya link dalam bentuk brand keywords/raw URL, link terletak di author bio (tergantung kesepakatan), harus buat artikel yang bagus dan sesuai dengan keinginan webmaster, memakan waktu

4. Niche Relevan paid blogpost
Kalo point ketiga diatas merasa berat, berarti bisa beralih ke cara ini. Tapi konsekuensinya tentu harus menyiapkan budget. Untuk cara ini, kita bisa temukan dimana-mana, baik diforum, SEO service, Micro gig websites, dll.
+ Backlink cukup berkualitas (tergantung dari jasanya), Hemat waktu, relevan backlink
- Harus menyediakan budget, hati-hati dalam memilih jasa (pastikan blognya tidak terlalu spammy, pilih blog yang relevan dengan niche agan), untuk blog network baiknya dicek dulu dan tanya penjualnya dari segi footprint, dan class IPnya (bisa minta list blognya, dan coba dipelajari dahulu).

5. Social Signal
khususnya untuk penggunaan G+, FB dan Twitter. Teori dasarnya ya pasti dengan membuat konten/web semenarik mungkin sehingga pengunjung mau share ke situs social media. Tapi kenyataannya kan ga mudah ya hehe, terlebih untuk toko online, yang tiap webpagenya langsung berisi detail dan spesifikasi produk.

Kalo cara diatas ga bisa, agan bisa pake cara lain tapi mungkin penggunaannya harus bijaksana. Berikut caranya:

- Social signal exchange
Sekarang mulai banyak situs yang nawarin jasa tukeran social signal, sebut saja youlikehits, tweib, dll. Rata-rata model programnya sama, dan bisa ikutan secara gratis atau bayar.

+ dapat “exposure” dari beberapa top signal, gratis, bisa membantu proses SEO, opsi drip feed
- fake account, no real followers sehingga tidak ada interaksi, butuh kredit untuk mendapatkan signal

- Jasa social signal
+ lebih baik dari social exchange, dapat ngeboost proses SEO, opsi drip feed
- ga gratis gan hehe, tidak tertarget, bisa jadi ajang spammy

Semuanya pasti ada kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita mau memanfaatkan layanan yang ada.

Perlu diingat, untuk G+ jangan terlalu over-optimized. Dulu ane pernah studi kasus dengan social signal FB, Twitter dan G+. Awalnya ane pake FB (like dan Share) dan Twitter (tweet dan Retweet). Prosesnya di drip feed pelan-pelan selama 2 minggu. Hasilnya bisa membantu SERP web ane.

Kemudian ane coba lagi pake platform yang sama ditambah dengan G+ untuk web baru lainnya. Hasilnya… mental dari peredaran . Setelah diteliti lagi, ane emang salah karena untuk G+ kurang di drip feed. Dari kredit yang ane punya di social media exchange sites, hanya dibagi untuk 3 hari saja. Alhasil G+nya bertambah cukup banyak dalam waktu singkat. Web yang tadinya udah naek SERPnya di page 2 langsung ngedrop seminggu kemudian, dan ilang dari peredaran . Itu sedikit pengalaman “trial and error” ane untuk social media.

Kesimpulannya dijalani dengan pelan-pelan dan bijak. Layaknya web yang suka mendapatkan “real social signal”, pasti prosesnya juga pelan-pelan dan meningkat secara rutin. Umumnya social signalnya ini juga terbagi ke beberapa halaman lainnya.

6. Think outside the box
Cari tipe backlink lain yang sesuai dengan rekomendasi search engine. Contohnya, ajak webmaster target buat ngopi-ngopi bareng terus minta deh backlink dari dia huehuehe.

7. Atur ritme (Link velocity)
Atur ritme penanaman backlinknya secara rutin. Bisa dicicil perlahan setiap hari, dan ga perlu buru-buru, karena:

High quality links creation > Mass backlinks creation

Contoh pengaturan ritme (link velocity):
Tahap 1 => social bookmark mulai hari pertama dan bisa dibagi jadi 3 hari
Tahap 2 => press release mulai hari ke dua (paid press release waktu penyelesaiannya tergantung dari seller)
Tahap 3 => relevan guest post bisa mulai pencarian dan pendekatan dari hari ke dua. Pembuatan artikel dilakukan sesuai kemampuan dan setidaknya rutin prosesnya. Coba lihat hasilnya dalam satu minggu
Tahap 4 => niche relevan paid blogpost bisa dimulai hari ke 5 setelah melihat perkembangan dari guest post (waktu penyelesaian tergantung dari seller)
Tahap 5 => social signal bisa mulai di drip feed pelan-pelan dari hari ke 1 – 14 (Kuantitas dibawah 40 per signal untuk cari amannya)
Tahap 6 => thinks outside the box, bisa digunakan untuk mencari dan membuat backlink yang tidak umum seiring dengan lima tahapan diatas

8. Ulangi
Tahapan diatas bisa diulangi terus-menerus secara rutin. Yang penting lihat faktor IP diversity untuk backlinknya.

9. Wait and see
Lihat progressnya, dan biarkan backlink ke index dengan sendirinya. Kalo linknya berkualitas, kita ga perlu repot-repot untuk mengindexnya. Dan dalam waktu dekat mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan.

Kesimpulan

Intinya ga ada yang ga mungkin, dan kita tetap bisa bersaing dengan kompetitor yang kuat SERPnya di Google, tapi kita juga perlu mempertimbangkan dari segi metode yang akan digunakan, waktu dan biaya.

Itu aja sedikit analisa dari ane untuk gambaran teknik SEO yang mungkin sesuai dengan peraturan Google. Kalo ane banding-bandingin, cara ini kurang lebih sesuai dengan analisa searchmetrics.com yang pernah di share mastah Gougou di thread ini:

Overall, metode SEO seperti ini berjalan dengan baik dan mudah-mudahan tetap sesuai dengan algoritma apapun nantinya dimasa depan. Mohon maaf ya mastah kalo ada kekurangan dan kesalahan dari analisa ane, maklum masih nubie.

Jika ada yang kurang atau mungkin ada pandangan dari agan, bisa langsung di-reply ya. Agar jadi tempat diskusi SEO yang hangat dan membantu satu sama lain. Ane juga pasti akan coba share apa yang ane tau, dan juga nerima masukan dari sobat semua.

Thanks


Note: beberapa gambar sengaja ditutup bagiannya untuk menjaga keamanan website tersebut. Karena inti dari thread ini hanya berupa sharing saja dan semoga dapat membawa manfaat bagi kita semua.

 

lengkap banget mastah...ijin nyimak dulu dan mencoba praktekin..

 

lengkap dan akurat!!!
Implementasinya yang saya malas
peace

 

lumayan nambah informasi baru nih... ada yang belum pernah dgr

 

Ijin Bookmark ndan!
gag kuat bacanya!

 

lengkap banget..

 

Moga bermanfaat ya gan, dan bisa jadi ajang diskusi hangat. Thanks

 

Lengkap banget gan
Bukmak dlu lagi di hp

 

Sip masgan, moga bermanfaat. Kasih masukan juga sekalian ya, biar rame diskusinya.

 

mastah bangeeerrr..

izin bookmark terlebih dahulu gan, tengah malem baru deh dibaca, hehehe.

terima kasih,

 

Pure gold!!!!

Coba ane praktekin dulu ya agan buat blog ane

--Rando

 

emang skrg boleh pake livelink tah bro?

 

Maap gan lagi coba2 signature di tapatalk ternyata gak kayak signature di komputer
Maap2

 

ini mah share tingkat tinggi..lengkap, detail..
nubi kayak ane butuh 3-4 cangkir kopi buat memahaminya..
thaks berat atas sharenya..ane bookmark yah

 

sangat lengkap penjabarannya, membantu newbie, kayak ane yang bingung dengan kondisi hati simbah.... kalau dijadikan ebook kayaknya tambah mantep nih,lebih gampang nyimpennya.
tengkiu perimact mastaf...

 

beuhhhhh ini thread manteb banget, sampe pusing mata ane gan

 

mantap..
ilmunya terlalu tinggi buat saya.. perlu dibaca berkali-kali