[SHARE]: Pengalaman Bertemu Investor Startup

TS dapet berapa ratus milyar nih kok seakan-akan selain cepot jelek

 

Bukan jelek masbrow, gak ada kata-kata jelek kan?
Maksud saya begini: sedih rasanya mendengar ada orang curhat untuk main GA habisin puluhan juta bahkan ratusan tanpa hasil akhirnya nyerah.
Kok main GA saja harus habisin puluhan juta? Buat apa? Siapa yang nganjurin?
Konon katanya beli hosting, theme, cari backlink dan bla...bla...bla..gitu.
Kalau beli artikel bahasa asing ya itu mungkin jika tidak pandai menulis atau mengupah ghost writer.

Namun kalau Anda mengerti marketing, dan melihat dari banyak pengalaman atau kasus,
Anda akan tahu semua itu mencari apa.
Yang tidak bisa mendatangkan pemasukan pasti layanan tersebut akan berhenti suatu hari.
Kita yang mengikutinya yang seolah-olah dihempas tanpa arah.
Ingat dulu era bubble dotcom seperti satumail, astaga, friendster, dsb?
Ingat yang di zaman era web 2.0 sekarang seperti multiply, tokobagus, dsb?

Nah, kalau Anda misalnya menggunakan WP, Joomla, dsb...coba diselidiki sumber pemasukannya dari mana?
Mereka incar apa sebenarnya.
Ini penting, sebab jika tidak bisa meraba-rabanya nanti ujung-ujungnya bisa seperti multiply, dsb.
Kita tidak bicara soal teknisnya loh, kalo teknis mungkin bagus atau bisa diandalkan.
Kita bicara yang jauh lebih luas. Di sini ilustrasinya bukan bicara soal teknis melainkan share tentang investor.
Kurang lebih seperti itu.

 

Boleh nih, skalian klo bs d share ttg sistem kerja sama dgn investornya, baik itu bagi hasil, manajemen, dll
Dtgu updatenya

 

Pertemuan

Oke sekarang saya lanjutkan,

Awalnya kontak-kontak by email dan seperti biasanya tukar nomor ponsel.
Tentu dari awal ketika mereka memperkenalkan diri langsung saya search nama perusahaan mereka.
Dan rupanya benar dan ada foto-fotonya juga dengan posisi jabatan tertentu.
Pengalaman sih banyak email masuk seringkali omong kosong atau basa-basi.
Setelah sms beberapa kali akhirnya dimatangkan bertemu di mana.
Pertemuan disepakati di sebuah mal di Jakarta.

Biasalah mengambil sudut sebuah kopitiam sambil dag dig dug menunggu.
Bukan dag dig dug bertemu orang tetapi memikirkan kira-kira seperti apa kalo investor memodali sebuah start-up, dsb.
Tak lama ponsel berbunyi dan akhirnya bertemu.
Ada 2 staf yakni orang Indonesia lulusan Jepang dan satunya lagi orang Jepang.
Keduanya ini sudah keliling dunia terutama Asia mencari model-model bisnis start-up.
Kalau yang orang Jepang ini sering menulis artikel di dailysocial.net
Semuanya masih muda-muda usia 30-an termasuk saya.
Setelah memesan minuman akhirnya kita ngobrol.

Materi obrolan

Ini yang ingin saya bagikan.

Awalnya ditanya sudah kapan menjadi internet marketing?
Saya jawab ya kurang lebih 4-5 tahun.
Jadi mereka perlu tahu juga passion atau jam terbang kita.

Ditanya juga latar belakang pendidikan.
Pekerjaan utama sekarang apa, dsb.
Lalu ditanya website yang mereka sukai itu model bisnisnya yang akan dikembangkan seperti apa.
Mereka tidak membedakan apa itu blog, website, weblog atau aplikasi.

Akhirnya saya cerita iseng-iseng saja sebab hoby menulis dan utak-atik script.
Ke depannya akan saya bawa seperti ini dan seperti ini, mengikut ini dan ini, kompetitor potensialnya ini dan ini, market leader-nya ini dan ini.
Mereka bilang, weblog tersebut berpotensi dikembangkan lebih profesional.
Dan mereka mulai cerita perjalanan mereka mencari start-up, memodali tokopedia waktu berdiri, dsb.
Sekarang mereka mencari tipe-tipe konten yang bukan lagi market place sebab sudah ada yakni Tokopedia, Bukalapak.
Keduanya belum memberikan hasil alias balik modal. Jadi mereka mengincar yang lainnya seperti seperti Yelp.com
Itu saya buka rahasianya.
Setelah pertemuan dengan investor ini 6 bulan kemudian saya melihat ada banyak website yang terjun mengikuti Yelp.
Sekarang pun makin bermunculan dan makin seru. Saya masih salah satu pemainnya hingga sekarang dan hanya menggunakan cepot.
Siapa yang akan menjadi juaranya dalam arti kata survive ya harus dilihat 5 tahun ke depan.

Saya sempat bertanya, loh modalnya kan sudah besar.
Mengapa tidak merancang dan merintis dari awal saja. Hire orang gitu.
Mereka jawab tidak. Itu bukan bisnis mereka.
Mereka fokus memodali start-up. Mereka bilang, lebih bagus mencari orang yang punya ide dan mengetahui bisnis lokal.
Mereka support ide tersebut menjadi realita.
Nanti tinggal membagikan saham dan kalau akhirnya bisa masuk bursa saham itu sebuah keajaiban.
Sampai sekarang mereka bilang belum ada satupun dotcom Indonesia yang masuk bursa saham bahkan di Asia Tenggara bahkan di dunia agak jarang.
Potensi selalu ada ke depannya apalagi mereka bilang pasar Indonesia yang di atas 200 juta orang sangat bagus.
Mereka juga bilang semua keajaiban internet juga dimulai dari ide-ide yang bahkan diremehkan banyak orang termasuk perusahaan besar pada awalnya.
Seperti apple, google, facebook, dsb.

Karena penasaran soal investasi start-up, saya korek biasanya investasi untuk start-up berapa nilainya?
Mereka jawab tergantung term atau jenis investasinya.
Kalau untuk awal mereka akan menggelontorkan modal paling kecil Rp 2 miliar - Rp 20 miliar.

Lalu saya tanya untuk apa nanti?
Mereka jawab ya murni untuk founder dan co-founder memanfaatkan dengan baik dana tersebut.
Misalnya sewa kantor, beli komputer, mengupah programmer, dsb..dsb..
Pokoknya terserah dan pakai itu uang!

Bagaimana misalnya gagal?
Mereka bilang itu sudah hal yang biasa. Investasi modal ventura tidak semuanya sukses.
Tetapi mereka juga akan memberikan dukungan teknis dan konsultan agar bisa maju dengan modal awal tersebut.

Namun ketika ditanya apakah weblog yang saya rintis tersebut sudah berbentuk perusahaan,
saya jawab belum. Nah, di sinilah mereka tidak akan menginvestasi.
Jadi kalau ide bisnis Anda, blog Anda, website Anda atau aplikasi Anda ingin dimodali investor, minimal harus berbentuk perusahaan.
Mungkin semacam cv atau bagaimana. Pokoknya kita tidak boleh one man show.
Harus ada founder si otak pemikirnya, co-founder mungkin sebagai dukungan teknis dan mungkin 1-2 staf pendukung sebagai content spesialist gitu.
Mereka bilang seseorang mungkin hebat tetapi seseorang tidak mungkin melambungkan sebuah perusahaan.
Terlalu berat nanti beban kerjanya.
Founder cukup menjalankan strategi bisnis dan yang lain biarkan orang lain.

Penutup

Akhirnya bertukar pikiran soal bisnis di Indonesia, Tokopedia, Bukalapak, Sribu, Tokobagus, Lazada, Blibli, Bhinneka, dsb...
Saat itu saya sempat bilang untuk sukses di Indonesia harus tahu perilaku konsumen lokal.
Saya juga sempat prediksi Tokobagus, Berniaga dan beberapa di antaranya tidak akan tahan lama.
Sebab model bisnisnya belum bisa menghasilkan sementara modal sudah dikucurkan luar biasa.
Benar juga akhirnya kandas.

Lalu mereka sempat bertanya pendapat bagaimana dengan Tokopedia.
Saya tanya apakah sudah menguntungkan, mereka jawab masih jauh.
Seperti yang dikatakan, mereka tidak mencari untung dengan modal yang ada.
Gagal bagi mereka itu sebuah hal yang wajar.

Saya sempat membagikan sebuah kasus yang mungkin bisa saja terjadi untuk Tokopedia.
Tampak mereka sempat kaget, kenapa bisa sampai berpikir demikian.
Saya bilang ini pasar Indonesia. Orang Indonesia itu agak ribet dan kadang mau menang sendiri bahkan orang bodoh bisa sok pinter.
Orang Indonesia tidak suka jika sesama orang Indonesia itu sukses.
Tetapi kita harus mengakui bahwa orang Indonesia pintar-pintar.
Jadi perlu strategi agar Tokopedia menutup celah-celah seperti ini, dsb..
Dan mereka jawab memang orang Indonesia pintar-pintar.

Pembicaraan merembet ke banyak hal...dan akhirnya bertukar kartu nama.

Kurang lebih seperti itu.
Semoga bermanfaat!

 

Terima kasih sudah berbagi pengalaman. Kalau menurut saya, pengalaman yang anda ceritakan ini harganya mahal loh. Jika ada diantara kita yang kepengen sukses di bidang IM maka informasi seperti ini bisa menjadi pelajaran penting bagi bisnisnya.

 

Senang bacanya menambah informasi. Saya lihat TS punya Visi yang baik dalam dunia internet marketing.

 

ikut baca-baca..

 

ditunggu lanjutannya

 

jadi agan gak dapet dana start up?
trus kalo misal agan buat PT atau CV..bisa gak dapet dana start up
atau misal agan pinjem 'bendera' (pinjem PT orang lain...biasanya banyak praktik seperti ini utk tender tender perusahaan negara yg mengharuskan punya PT, padahal pengikut tender belum mempunyai perusahaan) kira kira boleh gak?
kalo misal agan buat PT..anggeplah paket buat PT paling keluar 20 juta, bisa minjem bank atau keluarga/teman dekat..dapetnya 2M minimal..bukannya gak kerasa tuh pinjeman 20 juta ?
ditunggu lanjutannya ya gan

 

Saya juga mau pikir2 nih, mau bikin start-up yg kayak apa? Belum punya ide gan.

 

Jd TS smpe skrg blm dimodalin ya krn one man show td, ato sdh?
Klo sudah, dtgu lg perkembangannya...
Kbetulan saya lg merintis start up dsini.
Good luck untuk TS

 

kelanjutannya mn neh?

 

wah bersambung dulu

 

boleh dikasih tahu gan alamat website startupnya agan ? jgn2 ane sudah pernah berkunjung ke webnya agan.

 

ninggalin jejak dulu ya gan

 

Ditunggu ya Om kelanjutannya.

 

penasaran ma contoh kasusnya gan, boleh cerita sedikita ga? kepo nih..

 

informasi berharga mastah, makasih atas sharenya

 

ditunggu gan kelanjutannya.. menarik nih

 

Manteb nih,,,,

Kala ane pakai WP, capai target visitor kok singkat ya waktunya?... Tapi kalau pakai cepot, minta ampun nunggunya .

Sekarang sudah ketemu jawabannya : "

Kuda yang kuat bukan diukur dari seberapa cepat dia mampu berlari, melainkan seberapa jauh dia sanggup berlari. "