(ASK) Mau merintis toko online, tapi tanya dulu kepada master yg udah pengalaman

Selamat siang master semua, beberapa hari ini saya belajar banyak dari forum ini karena keinginan saya untuk mencari sumber penghasilan dari internet. Saya berniat untuk bisnis online dengan cara membuat online shop kecil2an dan saya berencana menjadi reseller karena belum memiliki produk sendiri untuk dijual dan selain itu modal yg saya punya masih kurang. Saya mencari ilmu baik di forum ini maupun dari mbah google. Saat keinginan semakin kuat, sy membaca sebuah artikel yg sy dapatkan saat searching di internet. Berikut linknya hxxp://pengusahamuslim.com/dropshipping-dan-alternatif-1715.

Nah yg menjadi masalah adalah sistem reseller tersebut ternyata tdk sesuai dengan syariah islam (untuk alasannya kenapa, silahkan buka di link tsb) dan kebetulan sy juga seorang muslim. Nah gimana cara mensiasati masalah ini. mungkin para master yg muslim pernah mengalami hal serupa?

 

karena agan baca dari situ ane mau jawab dari situ juga deh, ane ambil kata2 artikelnya.

"Kita kembali pada kasus dropship. Dalam sistem di atas, reseller berada pada zona 100% aman. Dia sama sekali tidak menanggung resiko kerugian. Karena tanggung jawab teradap barang, menjadi resiko dropshipper selaku pengirim barang atas nama reseller. Anehnya, dalam kesempatan yang sama, reseller mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dia lakukan. Dengan menimbang kaidah di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa keuntungan reseller dalam hal ini bermasalah."

100% dalam ngurus barang mungkin iya, tapi kalo NAMA BAIK gimana? kalo suppliernya ga kirim barang kan rugi juga dong dianggap penipu

"

• Untuk menjadi reseller, anda tidak perlu mendaftar untuk menjadi agen.
  
• Reseller bisa menjualkan barang dari berbagai klien dropshipper yang berbeda tanpa ada batas.
• Reseller menetapkan harga sendiri, dengan keuntungan tertentu sesuai yang dia inginkan."
  

-lah orang biasanya dropshipper itu di data dulu
-iya memang bisa dari berbagai supplier
-ada yang iya ada yang tidak. btw memang kalo dapat keuntungan sesuai dengan yang dia inginkan kenapa? kalo beli misal di bandung harga 1000 terus dijual di papua harganya 5.000 ga masalah dong? di pasar-pasar juga kaya gitu. ga ada hubunganya dengan penetapan harga.



btw di artikel itu beda ya. padahal umumnya buyer-dropshipper-supplier. disitu malah buyer-reseller-dropshipper.
jadi dropshipper = supplier & reseller= dropshipper

dan kalo ane sih halal-halal aja selama tidak menipu konsumen.

 

Kalo menurut ane, supaya amannya secara syariah, ambil aja solusi dan alternatif ketiga seperti yg disebutkan di artikel tersebu yaitu: Transaksi Salam.
Ini ane ambil kalimat dari artikelnya:

Pada transaksi salam, pelaku bisnis (reseller) harus membeli obyek transaksi itu dari pemilik barang secara sempurna, sampai terjadi serah terima. Artinya barang sudah berpindah tangan ke pihak reseller. Kemudian barulah reseller sendiri yang mengirim barang ke buyer atas nama dirinya.

Jadi agan tetap bs jual barang tanpa modal dan tetap bs display barang. Ketika ada pemesanan, pembayaran dari pembeli harus tunai dan segera setelahnya, agan bs order barang permintaan pembeli ke pihak supplier. Kalo barang udah agan terima, barulah barang itu agan kirim ke pembeli.

Itu saran dari ane, gan.

 

Joss,, ini sepertinya solusi penengah,, walau harus ada step tambahan,,..

semua pilihan ada di kita,, tinggal mana yang nyaman ngejalaninnya...

 

nyimak graak, kebetulan juga lagi belajar

 

keknya pernah ada lapak ngomongin beginian, ujung2nya di close deh...

 

yoi, dilarang bicara SARA dimari..... gembok on