Diskusi Redenominasi Rupiah di Indonesia dan Tentang Sanering Rupiah

Tulisan ini ane kutip dari blog hxxp://www.redenominasirupiah.com/

Memang ada pandangan yang rancu beredar dimasyarakat mengenai perbedaan antara Redenominasi Rupiah Dengan Sanering Rupiah. Untuk mencegah salah pengertian antara redenominasi dengan sanering, Bank Indonesia menjelaskan perbedaannya secara rinci antara Redenominasi Rupiah Dengan Sanering Rupiah.

Berikut ini perjelasannya:

1. Dilihat dari Pengertiannya:

Redenominasi Rupiah adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah.

Sanering Rupiah adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.

2. Dilihat dari Dampaknya bagi masyarakat.

Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama. Sedangkan Pada sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis.

3. Dilihat dari sisi Tujuannya

Redenominasi rupiah bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi.Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara regional.

Sanering rupiah bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).

4. Nilai uang terhadap barang.

Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan.

Pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.

5. Kondisi saat dilakukan.

Redenominasi dilakukans saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali. Sedangkan Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).

6. Masa transisi

Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.

7. Contoh untuk harga 1 liter bensin seharga Rp 4.500 per liter.

Pada redenominasi, bila terjadi redenominasi tiga digit (tiga angka nol), maka dengan uang sebanyak Rp 4,5 tetap dapat membeli 1 liter bensin. Karena harga 1 liter bensin juga dinyatakan dalam satuan pecahan yang sama (baru).
Pada sanering, bila terjadi sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau 0,001 liter bensin.

Redenominasi Rupiah, Tiga Angka Nol Disamarkan


sumber: hxxp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/26/17021543/Redenominasi.Rupiah.Tiga.Angka.Nol.Disamarkan

Penjelasan tersebut disampaikan Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah dalam diskusi di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, akhir pekan lalu saat menjelaskan strategi pemerintah dalam menjalankan redenominasi mata uang rupiah dari pecahan terbesar Rp 100.000 menjadi Rp 1.000.

"Proses ini berlangsung sepuluh tahun. Para pedagang juga diwajibkan mencantumkan harga dalam rupiah lama dan rupiah baru. Ini dilakukan agar tidak terjadi kepanikan," kata Alamsyah.

Setelah beberapa tahun sosialisasi, tiga angka nol yang dicetak tersamar akan dihilangkan. Uang yang beredar adalah Rupiah baru. Menurut Alamsyah, mata uang dengan pecahan baru tersebut tidak mengubah nilai tukarnya dan membuat sebuah negara lebih bermartabat.

Dicontohkan Turki meredenominasi Lira mereka dari jutaan Lira Turki per Dollar AS ke angka yang lebih kecil. Saat ini hanya Indonesia dan Vietnam saja di Asia Tenggara yang memiliki pecahan mata uang hingga lima digit.

 

betul, ini wawasan yg qta perlu paham

 

optimis semua berjalan lancar

 

menurut ane nilai mata uang gak ngaruh, yang penting mata uangnya kuat
yen juga gak tinggi tinggi amat….kuat mana yen sama dollar singapore
yen sama bath Thailand juga nilainya tinggian baht..ada yang berani bilang yen lebih lemah dari baht hehehe
lebai ah…kuatin dulu mata uangnya..dengan masukin devisa…pabrik pabrik dari luar Indonesia banyakin (beri kemudahan PMA)…investor banyak masuk..tapi sekarang buruh upahnya 2,2juta (=Rp 2.200 dengan rupiah baru)..kabur deh investornya…mending invest di Vietnam misalnya
redenominasi bagi ane cuman buang buang duit..biar prestise/gaya..rupiah (Rp 1 yang baru) diatas yen/baht/peso…tapi kalo fundamental (real)nya gak kuat..lama lama kesalip lagi deh

 

saya dukung redenominasi. Dan sebenarnya sangat perlu penyuluhan pemahaman tentang hal ini adalah orang-orang di pedalaman atau kampung-kampung yang kurang mendapat berita, supaya mereka tidak salah dalam memahami redenominasi.

 

bagus deh kalo begitu, ga kebanyakan angka nol kalo buat nulis nilai uang

 

UMR = 2,2juta (=Rp 2.200 dengan rupiah baru). Gaji PNS golongan III kalah kerja di pabrik pasti sangat ketat seleksinya. Profesi buruh sangat layak dan bisa disandingkan dengan pekerjaan lain klo diliat dari salary.

 

pemerintah sekarang sering buat sensasi saja tanpa memikirkan dampak selanjutnya karena pengalaman di rusia,brasil malah tidak bagus

 

gimana gw yang punya utang Rp. 310.000.000 bakal mau trima ga ya yang gw utangin kalau gw bilang utangnya sekarang Rp. 310.000 ?

 

Semua pedagang termasuk tukang surabi, bala2 dan gorengan wajib mencantumkan harga rupiah lama dan harga rupiah baru biar tidak terjadi kepanikan dan membantu proses sosialisasi.

 

izin kopas ke blog butut ane masbray, itung2 bantu sosialisasi..

 

Kalo menurut undang-undang semua nilai tetap sama termasuk kalo harga tebus gadai sawah atau tanah mengikuti nilai mata uang sekarang atau harga emas yang relevan dengan kondisi saat ini.

 

Silahkan dikopas... ane juga hasil kopas...

 

wadoohh ribet juga ya, kalau ke kurs dolare barapa ya mas bro ,

bisa nyusahin ane ini mah kalau pemerintah merubah redemonisasi Rp jadi lebih simple, aya2 wae ini pemerintah, mana cepet masyarakat kecil bisa menangkap,

 

klo mikirnya skrg ya orangnya gk terima bro, tapi klo nanti dah berlaku ya tetap aja. klo skrg uang 310.000.000 misalnya bisa buat beli mobil Mercy, nanti uang 310.000 pun bisa dipake buat beli mobil yg sama. ini hanya masalah persepsi saja.

klo yg ini saya setuju mas. pengalaman orang lain adalah guru yg terbaik. justru disiapkan waktu 10 tahun utk mempersiapkan masyarakat menerima kondisi ini. saya rasa pemerintah juga tahu resikonya. mudah2an tidak bernasib sama.

saya sih proporsional aja menilai pemerintah, yg bagus patut didukung. gk usah pukul rata semua kebijakan pemerintah salah.

 

Mungkin Pemerintah menilai kondisi ekonomi makro kita lagi baik, makanya redominasi dilaksanakan juga.

 

dampak sosialnya pasti mengerikan karena rakyat negeri ini mayoritas suka latah

 

ane setuju, pemerintah dalam soal ini lebih mementingkan sesuatu yang gak urgent
masih ada yang lebih urgent
UMR 2,2 juta itu kesannya dipaksakan banget, ane yang fans berat Jokowi juga gak setuju..ini 2 keputusan Jokowi yang ane gak setuju (selain pembatasan nomer ganjil genap)
ane fair fair aja ama pemerintah…yang baik didukung, yang ‘gak pas’ ya dikritisi
emang knapa kalo enolnya banyak..masalah??? koq pemerintah Jepang gak adain redenominasi? kan malu sebagai mata uang kuat dunia...yang sering diperdagangan player forex…mata uangnya rendah banget
pemerintah Jepang malah gak mau nilai mata uangnya terlalu kuat, karena kalo terlalu kuat, barang dagangan dia (baca: export bagi mereka atau import bagi Amrik/Indonesia dll) jadi mahal (untuk foreign buyer)
perkuat ekonomi makro,kalo ekonomi makro kuat tingkat inflasi rendah = mata uang cenderung stabil
redenominasi rentan inflasi…karena pemerintah akan keluar uang banyak utk ini..kalo makro nya gak kuat resikonya hiperinflasi..hiii amit amit

 

pikiran pesimis saya berkata:

sepertinya lebih banyak masalah yg lebih penting dari hal ini.
redenominasi akan memerlukan banyak biaya sosialisasi,
nambah masalah juga,

apakah rupiah saat ini sedang dalam masalah yg besar?

 

ni komennye cakep ! ane stuju banget !!
masi banyak urusan yang lebih penting daripade ngilangin enol dan biaye2 sosialisasi nye..
contohnye : bikin internet murah, bangun infrastrukturnye, pangkas mapia-mapia telekomunikasi!