1. Halo Guest, pastikan Anda selalu menaati peraturan forum sebelum mengirimkan post atau thread baru.

Pay Your GOD First

Discussion in 'Chit Chat' started by w_jhe, Feb 1, 2012.

  1. w_jhe

    w_jhe Ads.id Starter

    Joined:
    Apr 28, 2011
    Messages:
    77
    Likes Received:
    12
    :megaphone: :megaphone: :megaphone:



    Anda tentu pernah mendengar semboyan “pay yourself first” alias bayar diri Anda sendiri terlebih dahulu. Maksud dari istilah ini adalah, kita diminta untuk mendahulukan kepentingan diri kita sendiri. Dalam hal ini adalah tabungan dan investasi untuk masa depan. Karena biasanya, yang sering terjadi adalah kita tidak membayar diri kita sendiri terlebih dahulu. Tapi malah mendahulukan membayar untuk orang lain alias belanja yang menguntungkan para penjual.

    Resep kaya yang banyak digunakan orang sekarang ini adalah, bayar diri Anda terlebih dahulu. Artinya, sebelum membayar segala macam tagihan dan biaya hidup, Anda sudah mengalokasikan di awal untuk ditabung. Anda lah yang paling berhak untuk menikmati hasil kerja keras Anda, bukan bank, bukan super market, bukan pula para supplier, bank atau yang lainnya.

    Maka bayar diri Anda terlebih dahulu dalam bentuk tabungan yang diinvestasikan. Ini diyakini sebagai cara untuk kaya. Rumus ini memang benar adanya, karena sifat uang yang memang sulit untuk bisa bersisa, maka Anda harus menabung di awal ketika menerima gaji, bukan di akhir. Jika tabungan ini kemudian diinvestasikan atau dibisniskan dengan baik, maka kekayaan secara finansial tinggal menunggu waktunya saja.

    Tapi sayangnya, teori ini gagal menciptakan mentalitas orang kaya. Namun justru dikhawatirkan malah menumbuhkan mentalitas orang miskin. Memang secara finansial, mungkin kondisinya berkecukupan dan bahkan berlebih sehingga bisa disebut kaya, namun mentalitasnya masih mentalitas orang miskin. Inilah yang disebut sebagai materialisme seperti yang Anda maksud. Hidup kaya dengan mentalitas miskin.

    :kacapembesar:


    Mentalitas Kaya vs Mentalitas Miskin
    Mentalitas miskin berarti tidak pernah merasa cukup dan puas dengan apapun dan berapapun yang kita miliki. Selalu merasa kurang dan ingin lebih sampai tidak terbatas. Walau harta sudah melimpah ruah sampai tidak habis diwariskan pada beberapa generasi, namun tetap saja tidak merasa cukup. Kikir ketika memberi, karena masih merasa kurang untuk diri sendiri. Takut untuk merugi karena merasa harta itu adalah haknya sendiri. Dengan mentalitas miskin, fokusnya adalah mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri.

    Karena seperti itulah orang miskin, semua hartanya adalah untuk keperluan dasar dirinya sendiri. Tidak bisa memberi dan tidak bisa berinvestasi. Jika orang kaya memiliki mentalitas miskin, seberapapun harta yang dimilikinya, tidak pernah ia merasa cukup. Tidak rela berbagi dan tidak sanggup memikul resiko rugi.

    Sebaliknya, mentalitas orang kaya adalah mentalitas orang yang tidak merasa berkekurangan, atau merasa cukup dengan yang dimilikinya. Maka ia tidak merasa kehilangan ketika berbagi, tidak merasa kehilangan ketika memberi, karena memang sudah merasa “kaya”. Tapi mentalitas kaya bukan berarti ketika sudah merasa cukup, maka tidak perlu lagi menambah penghasilan, itu juga salah. Karena itu berarti membatasi rezeki yang sudah dialokasikan Allah swt untuk kita. Mentalitas kaya adalah merasa cukup dalam arti tidak takut untuk kehilangan, dan tidak rugi untuk memberi.

    :sempoa:


    Melatih Mentalitas Kaya dengan “Pay Your God First”
    Cara yang paling efektif untuk membangun mentalitas kaya adalah dengan banyak bersedekah. Baik itu dengan sedekah yang wajib seperti zakat. Dan lebih baik lagi ditambah dengan sedekah yang sifatnya sunnah atau anjuran. Atau kita sebut saja ini sebagai “membayar” hak Allah. Karena sesungguhnya, Allah telah menitipkan dalam harta kira sebagian harta untuk diberikan pada kaum dhuafa. Maka membayar hak Allah artinya menunaikan amanahnya dengan memberikan harta titipan tadi pada yang berhak menerimanya.

    Dengan membayar Allah terlebih dahulu atau memenuhi kewajiban sosial seperti yang diperintahkan-Nya, artinya kita diajarkan untuk memiliki mentalitas kaya yang tidak takut kehilangan karena sudah merasa cukup. Bahagia ketika memberi, dan khawatir ketika tak mampu memberi lebih.

    artikel dari Ust. Ahmad Gozali.

    :salaman:

     
    ceudah likes this.
  2. lence

    lence Super Hero

    Joined:
    Dec 17, 2007
    Messages:
    801
    Likes Received:
    68
    bnr bgt iku sob, tenanan kuwi
     
  3. aviera

    aviera Newbie

    Joined:
    Feb 9, 2011
    Messages:
    30
    Likes Received:
    5
    emang Tuhan bisa dibayar ?

    Tuhan melebihi apapun, kita aja diciptakan dan diperlihara setiap hari. bagaimana kita mau sok2an bayar ?

    contoh: seekor binatang peliharaan tidak akan dapat memberi yang tuannya butuhkan, tetapi tuannya pasti mencukupi kebutuhannya
     
  4. dinand

    dinand Ads.id Fan

    Joined:
    Dec 4, 2011
    Messages:
    142
    Likes Received:
    15
    Location:
    Manado
    Tuhan gak perlu uang kita, karena toh sumbernya dari Dia juga...
    jd mari kita gunakan pemberian itu dengan sebaik-baiknya buat keperluan kita dan jangan lupa sama orang yg berkekurangan... mari berbagi,,,:))
     
  5. bed_boy

    bed_boy Twitter ADDICT

    Joined:
    Nov 11, 2009
    Messages:
    2,055
    Likes Received:
    132
    Location:
    Jogjakarta
    itu artinya berbisnis dengan Tuhan, jangan artikan secara gamblang, banyak kiasannya. seperti, kalau kita banyak zakat berarti kita membantu sesama, dan Tuhan senang hambanya membantu sesama, maka akan diberi fasilitas lebih dalam hidup si hamba itu oleh Tuhan, tidak secara langsung artinya para juragan, jadi pahami dan baca dulu sampai tuntas ya. jangan asal bump. CMIIW.
     
  6. aviera

    aviera Newbie

    Joined:
    Feb 9, 2011
    Messages:
    30
    Likes Received:
    5
    "Dengan membayar Allah terlebih dahulu atau"

    lihat kata yang digaris bawahi - bagaimana tidak diartikan seperti itu, lha wong memang kata kata itu ditulis dengan tujuan tersebut.

    penulis menggunakan kata atau, atau adalah kata penghubung untuk menandai suatu pilihan diantara beberapa hal

    kecuali penulis menulis dengan kata sama dengan baru dapat diartikan secara kiasan.
     
  7. Udeh Nans

    Udeh Nans Super Hero

    Joined:
    Jun 14, 2010
    Messages:
    1,671
    Likes Received:
    278
    Location:
    Pemalang - Depok
    perang deh mulai hehehe :senyum:
     
  8. siregar ganteng

    siregar ganteng Newbie

    Joined:
    May 5, 2010
    Messages:
    17
    Likes Received:
    1
    kebiasaan gak ilang ilang...:))
     
  9. w_jhe

    w_jhe Ads.id Starter

    Joined:
    Apr 28, 2011
    Messages:
    77
    Likes Received:
    12
    :senyum:

    terlalu picik jika Anda berpikir seperti itu..
    Pada artikel diatas, ditulis "membayar". Jadi dalam artian konotatif..bukan denotatif.


    Betul..teruslah berbagi dan peduli pada sesama (utamanya yang kekurangan)

    :salaman:

    Betul, tidak diartikan secara gamblang..
    intinya, pada harta kita ada hak bagi mereka yang membutuhkan. dan itu HARUS diberikan!

    Yasudah, terserah Anda mau berpendapat seperti apa.
    Karna sy disini tak bisa memaksakan pendapat. Dan yang bisa meyakinkan diri Anda adalah Anda sendiri.
    Terimakasih atas tanggapan yang diberikan :)

    wow.. jadi anak band.. kenapa y? O:-)
     

Share This Page